Rabu, 05 September 2018

Managemen Waktu

September 05, 2018 0 Comments
Bismillah...

Ternyata sudah lama gak nulis blog di mari. Kuy, diaktifkan lagi blognya...
Sebenanrnya sedikit sharing tentang managemen waktu yang saya dapatkan beberapa hari lalu dari kulwap Emak Pintar Jatim.

Siapa sih yang gak ingin pekerjaannya kelar tepat waktu? Atau apa yang sudah direncanakan terlaksana dengan baik? Kadang kita sebagai ibu merasa kewalahan dengan tugas-tugas domestik rumah tangga kita sendiri. Apalagi kalau disambi ngantor atau berbisnis, duh tambah keteteran itu pekerjaan rumah. Dan akhirnya membuat kita gak waras alias stress dan larinya kita menjadi kurang bahagia. So, solusinya adalah managemen waktu yang baik.

Jika manajemen waktu sudah baik, maka secara tidak sadar kita bisa memanajemen diri dengan lebih baik. Bagaimana cara manajemen waktu dengan baik? Berikut ini beberapa tipsnya :

1. Membuat List kegiatan yang harus dilakukan (to do list)

2. Buat Jadwal, dan eksplore seluruh pemikiran kamu tentang yang harus dilakukan selama satu minggu.

3. Buat Planning/Rencana dengan Metode SMART (Specific-Measureable-Achievable-Reasonable-Timeline)

4. Mensplit / Membagi kegiatan menjadi kegiatan-kegiatan kecil dan delegasikan

5. Kenali Waktu Produktifmu

6. Hindari Hal-Hal yang dapat mengalihkan fokus dan jangan menunda-nunda

7. Jangan takut untuk interupsi/berkata tidak



metode SMART

Spesific/spesifik
berarti menjabarkan sasaran secara jelas dan tanpa ambigu. Beberapa atribut yang digunakan yaitu dengan mengevaluasi: apa yang ingin dicapai? Alasan atau keuntungan apa yang ingin diraih dengan mencapai sasaran itu? Siapa saja yang terkait dan berhubungan dengan pencapaian sasaran? Dimana lokasi atau fasilitas/prasarana apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan?

Measureable/pengukuran
pengukuran yang kongkrit seperti berapa banyak atau kapan sebuah sasaran bisa diketahui telah dicapai. Hal ini mesti dapat diperhitungkan dari awal penetapan targetnya.

Achievable
Tujuan yang emak tetapkan haruslah bisa dicapai. Dengan begitu emak akan berkomitmen untuk mencapainya dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai emak menetapkan tujuan yang tidak mungkin emak capai. Target yang terlalu tinggi dan tak terjangkau akan memberikan tekanan yang terlalu besar dan akhirnya membawa perasaan apatis atau rasa malas dan penundaan. Sedangkan target yang terlalu rendah hanya akan menciptakan kinerja yang tidak optimal karena rasa bosan dan ujung-ujungnya juga bisa menimbulkan rasa malas dan penundaan (demotivasi).

Reasonable
sasaran kinerja yang ditetapkan bersifat relevan dengan tugas pokok dan tanggungjawab yang diemban oleh emak. Prinsip ini meminta kita untuk menyusun sasaran-sasaran kinerja yang fokus dan relevan dengan tugas utama pekerjaan, atau tujuan utama unit kerja dimana kita berada. Dengan demikian, sasaran yang ditetapkan juga menjadi lebih tajam dan bersifat kritikal bagi peningkatan kinerja bisnis secara keseluruhan.

Timeline
ukuran waktu dengan kerangka waktu dalam memulai serta tenggat waktu yang diharapkan untuk bisa menyelesaikan sasaran yang telah ditetapkan.


Demikian.. Semoga bermanfaat...




Follow Us @lailie.anwar