MEMAAFKAN
Lailie Anwar
Mei 25, 2017
0 Comments
MEMAAFKAN
Bismillah...
Teringat sebuah kalimat saat menyeruput sedikit ilmu parenting yang menyebutkan bahwa:
"ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA, AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK"
Dalam konteks parenting, masa lalu yang belum selesai seperti inner child dengan pengalaman buruk dan traumatik, contohnya seperti perlakuan kasar yang diterima baik oleh orang tua ataupun orang lain. Mengapa menyisakan banyak luka ketika mendidik anaknya kelak? Karena tak jarang kalau kita temui, masalah yang tak usai tersebut secara tidak sadar akan ditorehkan juga kepada anaknya.
Ada beberapa contoh dalam hal ini yang pernah saya alami sendiri maupun orang lain alami. Masa lalu yang buruk dan menyisakan luka hingga dewasa pernah dialami oleh ibu saya sendiri. Ketika masih kecil ibu saya sudah menjadi anak yatim. Namun selang tak berapa lama nenek menikah lagi dan ibu saya memiliki ayah baru. Memiliki keluarga baru tak menjamin memiliki kebahagiaan baru buat ibu saya. Perlakuan ibunya dan ayah tirinya dinilai kurang baik. Sering disuruh-suruh, bahkan harus belanja ke pasar sendirian ketika masih SD harus dijalani oleh ibu saya. Selain itu, tak jarang bogem mentah, cubitan, bahkan gigitan juga diterima oleh ibu saya.
Kejadian-kejadian masa lalu yang tidak menyenangkan tersebut terbawa hingga dewasa hingga ibu saya memiliki anak. Setiap saat dia menceritakan pengalaman-pengalaman buruknya ketika kecil ke anak-anaknya. Sesungguhnya, apa yang ditransfer ke anak-anaknya bukan hanya sekedar cerita, lebih dari itu, beliau mentransfer kebencian dan dendam kepada ibu dan ayah tirinya hingga mengakibatkan anak-anaknya itu merasa marah dan dendam. Ini tidaklah baik, saya tidak ingin mewariskan perasaan marah dan dendam kepada orang lain ke anak saya. Oleh karena itu saya harus memaafkan apa yang nenek saya lakukan ke ibu saya. Bukan hanya memaafkan, bahkan melupakan dan kembali menyayangi beliau.
Selain cerita di atas, ada juga cerita teman yang mendapat perlakuan buruk juga dari ayahnya. Kata-kata kasar, omelan, bahkan pukulan menjadi makanan sehari-hari dia dan adik-adiknya. Hingga dewasa dan memiliki anak, secara tak sadar dia menjadi pribadi yang pemarah juga, memperlakukan anak-anaknya hampir sama seperti dia diperlakukan ayahnya.
Oleh karena itu untuk teman-teman yang masih single dan akan menikah, bersamalah dengan masa lalu, lupakan dan maafkan kesalahan-kesalahan yang lalu yang pernah dirasakan. Mulai lagi dengan yang baru untuk masa depan.
Untuk yang sudah berumah tangga, belum terlambat untuk berubah di memaafkan masa lalu kita. Kalau kitavtak bisa berubah sekarang, akan berpengaruh untuk anak-anak kita.
Semoga kita menjadi pribadi yang memaafkan. Aamiin..
@lailie.anwar
26 Mei 2017
#30DWCjilid6
#squad4
#day10
Selain cerita di atas, ada juga cerita teman yang mendapat perlakuan buruk juga dari ayahnya. Kata-kata kasar, omelan, bahkan pukulan menjadi makanan sehari-hari dia dan adik-adiknya. Hingga dewasa dan memiliki anak, secara tak sadar dia menjadi pribadi yang pemarah juga, memperlakukan anak-anaknya hampir sama seperti dia diperlakukan ayahnya.
Oleh karena itu untuk teman-teman yang masih single dan akan menikah, bersamalah dengan masa lalu, lupakan dan maafkan kesalahan-kesalahan yang lalu yang pernah dirasakan. Mulai lagi dengan yang baru untuk masa depan.
Untuk yang sudah berumah tangga, belum terlambat untuk berubah di memaafkan masa lalu kita. Kalau kitavtak bisa berubah sekarang, akan berpengaruh untuk anak-anak kita.
Semoga kita menjadi pribadi yang memaafkan. Aamiin..
@lailie.anwar
26 Mei 2017
#30DWCjilid6
#squad4
#day10