Selasa, 20 Juni 2017

Maafkan Umi.. (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day12)

Juni 20, 2017 0 Comments
bismillahirrahmanirrahim..

Untukmu, Anak-Anakku...

Apa yang umi berikan hari ini, mungkin bukanlah apa-apa
Dan apa yang umi berikan, juga tak seberapa
Tapi jauh dari lubuk hati umi, berharap sesuatu yang terbaik untuk dunia dan akhiratmu

Maafkan umi atas omelan yang selama ini membuatmu bosan sehingga tak kau hiraukan
Maafkan umi atas cubitan atau pukulan sayang yang mendarat mesra di tubuhmu
Karena sesungguhnya umi ingin mengingatkanmu
Dan umi akan terus belajar dan belajar lagi tuk memperbaiki semua
Maafkan umi atas ketidaksempurnaan ini...



* sudah ah nangisnya... Teringat kejadian malam ini yang sempat nolak diajak anak-anak untuk membacakan cerita lantaran mengantuk dan kelelahan. Akhirnya dibacakan dengan hati merasa terpaksa... Astaghfirulloh... Endingnya saya ketiduran dan untungnya anak-anakpun juga.

Senin, 19 Juni 2017

Hasil Membaca (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day11)

Juni 19, 2017 0 Comments
Bismillah...

A: Mi... Mi... Lihat Mi... Ini gajah, trus yang ini jerapah. Ini buaya dan ini singa. Bagus kan, Mi?
S: Waaahh.. Iya bagus

Itulah obrolan kami kemarin. Mungkin apa yang dibuat Asyraf sederhana tapi paling tidak dia mendengarkan tentang apa yang saya ceritakan dari buku. Dia mempraktekkan bentuk binatang yang dia lihat baik dari buku ataupun dari gambar di tv.
Semoga menjadi anak sholeh ya le..


Sabtu, 17 Juni 2017

Kejutan (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day10)

Juni 17, 2017 0 Comments
Bismillah...

Alhamdulillah..setiap saat mendapatkan kejutan dari anak-anak supaya gemar membaca. Tanpa saya tawari anak-anak sekarang meminta untuk dibacakan buku walaupun buku yabg dibacakan selalu sama. Bismillah.. Semoga senantiasa istiqomah sayang..

InsyaAllah kalau ada rejeki akan saya belikan buku bacaan yang ringan dan banyak pelajaran yang bisa diajarkan untuk anak-anak seperti budi pekerti karena saya memiliki masalah di bidang tersebut.

Oiya.. Berhubung buku yang dibaca anak-anak sama sepanjang masa (karena gak mau pindah ke buku lain), maka pohon literasinya daunnya belum bertambah. Semoga tambah rimbun, pohon..

Jumat, 16 Juni 2017

Generasi Cinta lIterasi (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day9)

Juni 16, 2017 0 Comments
Bismillah...

Ahamdulillah tantangannya sudah nemasuki dari ke-9 dan perlahan-lahan anak-anak sudah mulai mengenal dengan buku dan minta dibacakan.

Hal itu terbukti pada siang tadi. Anak-anak menghampiri saya membawa buku untuk dibacakan. Baiklah, sebelum tidir siang saya bacakan.

Selain itu ketika berada di mobil perjalanan buka puasa bersama mereka sangat antusias sekali untuk dibacakan cerita dari aplikasi di hp.

Semoga anak-anak menjadi bagian dari orang-orang yang cinta literasi.


Kamis, 15 Juni 2017

Perkenalan dengan Menulis

Juni 15, 2017 0 Comments
Bismillah...

Kami bertiga adalah sahabat lama. Saling kenal dan brsahabat dari jaman sekolah, kala itu masih SMP kelas 3. Entah bagaimana awal mulanya, kami menjadi teman dekat. Walaupun sempat terpisah selama SMA dan kuliah, kami selalu meluangkan waktu tuk berkumpul.

Masing-masing dari kami mengerti bagaimana karakter masing-masing. Masing-masing dari kami satu frekuensi hati dan pikiran. Jika ada yang kurang berkenan, selalu kita sampaikan dan tanpa menyinggung ataupun tersinggung. Jika marah pernah muncul, tak lama tawa pun menyusul.

Ternyata sudah 17 tahun kita bersama, Sahabatku...
Karena merekalah saya ikut tantangan menulis ini. Berharap kelak persahabatan kami akan tetap abadi, tersimpan dalam bentuk tulisan.

Disini bertemu dengan kawan baru, walaupun beberapa terpaut usia cukup jauh tapi tetap menyemangati satu sama lain, walaupun berbeda tempat tinggal banyak hal yang bisa dibagi.

Disini saya mendapat ilmu baru, walaupun masih belum menjadi ahli menulis, tapi saya cukup puas karena segudang ilmu menulis yang saya dapat. Bismillah... Semoga berkah

Terimakasih untuk teman-teman Squad4 yang saling menyemangati dan berbagi.

Membuat Bayangan (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day8)

Juni 15, 2017 0 Comments
Bismillah...

Buku yang dibaca anak-anak kali ini adalah buku tentang membuat bayang-bayang. Sebenarnya buku ini menggunakan bahasa Inggris. Tapi karena anak-anak tidak tahu jadi saya membaca sekaligus menerjemahkan ke bahasa Indonesia.

Isi bukunya mengenai kisah kapten Hook yang mengira akan menemukan harta benda namun ternyata hanya bayangan saja.

Setelah membacakan buku kemudian dikanjutkan dengan praktek. Jadi, membaca buku sekaligus mempraktekkannya membuat bayang2


Oiya, sampai lupa. Umi sedang membaca buku apa y? Rahasia.. Umi sedang ingin meneruskan membaca buku sejarah. Semoga besok sudah khatam membacanya.

Rabu, 14 Juni 2017

Kearifan Lokal Desain Waduk Gunungrowo Pati

Juni 14, 2017 0 Comments
Berbicara tentang kearifan lokal, sesungguhnya banyak yang bisa kita gali untuk membuat sebuah ide desain baru dalam sebuah rancangan bangunan. Mengapa kearifan lokal harus tetap ditampilkan, karena kearifan lokal tersebut merupakan cerminan dari nilai sosial maupun kondisi alam setempat. 



Kali ini saya akan membahas tentang desain perencanaan kawasan wisata yang pertama kali saya desain yang berjudul Taman Wisata Tirta. Lokasi perencanaan dan penelitian berada di objek wisata Waduk Gunungrowo Indah, desa Sitiluhur, kecamatan Gembong, kabupaten Pati, Jawa Tengah dengan luas site ±320 Ha. Sebenarnya Waduk Gunung Rowo ini memiliki view yang menarik yaitu mengarah ke dataran tinggi Gunung Muria. Namun karena pengelolaan yang kurang maksimal mengakibatkan waduk ini tampak tidak terawat.

Konsep perencanaan kawasan yang saya buat adalah ECO FRIENDLY dimana bangunan maupun penataan bangunan harus ramah pada lingkungan dan memunculkan nilai-nilai lokalitas daerah setempat.

Lokasi Asli



KONSEP PENATAAN MASSA BANGUNAN

Konsep penataan massa bangunan ini tidak sembarangan karena harus melihat hasil analisa pemanfaatan lahan, view yang menarik, dan peraturan setempat sehingga menghasilkan desain yang  ECO-FRIENDLY. Hasil akhir analisa ini saya membuat pemetaan kawasan, mana yang akan dibangun  (area MAN MADE FEATURES) dan mana yang harus tetap dibiarkan alami (area NATURAL FEATURES).
Pada area MAN MADE FEATURES akan dibangun bangunan seperti penginapan, rumah makan, taman, museum, yang bertujuan untuk aktivitas rekreasi dan edukasi. Sedangkan area NATURAL FEATURES  sengaja dibiarkan karena bertujuan untuk konservasi.

Pembagian Area
KONSEP MASSA BANGUNAN

Di sini saya memunculkan kearifan lokal setempat yaitu menggunakan atap jawa yaitu atap kampung. Selain itu bentuk bangunan panggung bertujuan untuk sirkulasi udara dan disesuaikan dengan bentuk lahan yang berkontur. Massa bangunan yang akan didesain pada site harus memenuhi kriteria tema yang sebelumnya telah ditentukan, antara lain:






Dari konsep yang memasukkan unsur kearifan lokal tersebut maka munculah desain kawasan yang terpadu, fungsional dan sesuai dengan kondisi alam setempat. Keinginan besar saya semoga desain ini bisa terwujud suatu saat nanti, bukan untuk saya, tapi untuk masyarakat sekitar, sehingga kearifan lokal terjaga, perekonomian warga terangkat, dan dapat menjadi nilai tambah Waduk Gunungrowo dan kota Pati.

Semoga menginspirasi.

Jangan Lelah Mengajarkan Membaca (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day7)

Juni 14, 2017 0 Comments
Bismillah...

Pernah timbul rasa malas dan lelah saat menemani ananda belajar, Bunda? Iya, pastinya dan itu sekarang yang saya rasakan. Seharian bejibaku dengan tugas domestik dan pekerjaan, belum lagi dengan tingkah polah anak-anak yang sangat extra perhatian membuat fisik kita lelah, pikiran kita jadi penuh amarah, inginnya sendirian saja, istirahat menghabiskan waktu sendiri untuk me time.

Tapi tak boleh stop Bunda...

Saya mau sedikit berbagi hasil membaca dengan anak-anak barusan. Sebetulnya saya dalam kondisi lelah dan mengantuk, tapi saya masih punya tanggungan komitmen. Tanggungan itulah yang membuat saya tidak boleh malas. Itu yang pertama. Yang kedua, saya menawari anak-anak untuk membaca, maukah? Kalau lelah saya tak memaksa. Dan ternyata mereka antusias. Keantusiasan mereka itulah hal kedua yang membuat saya semangat. Baca, baca, dan baca... Akhirnya bisa membaca tiga cerita dalam satu aplikasi kumpulan cerita bergambar anak. Kalau tidak saya stop mereka akan meminta terus membaca. Alhamdulillah...

Komitmen dan ingin melihat anak-anak semangat itulah kuncinya supaya kita kuat dan tidak menyerah karena lelah.

*masang daunnya InsyaAllah besok pagi, sekarang istirahat dulu...



Add caption


Selasa, 13 Juni 2017

Buku baru (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day6)

Juni 13, 2017 0 Comments
Bismillah..

Buku yang dibacakan hari ini adalah buku dari appstore tentang cerita anak bergambar berupa fabel. Hal ini saya lakukan karena beberapa hal:
1. Supaya anak-anak tidak mengulang-ulang membaca buku yang sama seperti sebelumnya
2. Anak-anak lebih tertarik buku cerita bergambar sedangkan di rumah minim koleksi buku cerita bergambar
3. Saya sendiri kehabisan waktu untuk bisa keluar belanja buku

Karena alasan di atas akhirnya saya putuskan untuk mendownload cerita anak di appstore.

Kali ini yang antusias mengikiti adalah fighter2 sedangkan fighter1 asyik dengan mainannya sendiri dan belakangan ketika mau tidur dia malah ingin dibacakan buku cerita.

Semoga besok semuanya bisa bergabung, dan harapan saya, saya ingin sekali abinya yang membacakan untuk mereka agar muncul kedekatan antara mereka dengan abinya.




Bahagia yang Sempurna

Juni 13, 2017 0 Comments
Bismillah...

Sedikit berbagi pengalaman dari seorang sahabat, dimana dia memiliki tekat yang bulat merantau mengejar cita-cita di negeri sakura. Setiap ada peluang tak pernah dia lewatkan, mulai dari measiswa A, beasiswa B, ikut tes C, dan sebagainya ia ikuti. Namun apa daya, ternyata segala upaya tak berbuah manis di akhirnya. Setelah diselidiki, ternyata selama ini dia tak mendapat restu orang tua. Orang tua menginginkan dia kembali ke kemapung halaman. Orang tuanya ingin ditemani di masa tua mereka, ingin sang anak mengabdi di daerahnya saja menjadi abdi negara (baca: PNS). Akhirnya sahabat saya pulang ke kampung halaman, bismillah dia ikhlas ingin membahagiakan orang tua.

Setahun berlalu, dia meminta ijin orang tuanya tuk kembali melamar beasiswa lagi. Kali ini orang tuanya menyetujui. Sekian lama menunggu, akhirnya dia tahu kalau usahanya berbuah manis, alhamdulillah dia diterima.

Disaat yang sama datang pinangan dari seorang pria, pria yang baik budinya, jelas asal-usul keluarganya, dan tinggi pendidikannya. Intinya tak ada satupun alasan untuk menolak pinangannya.

Dia galau, bingung mana yang akan dipilih. Disaat sesuatu yang lama dia impikan sudah ditangan, dia menerima sebuah pinangan untuk masa depan, untuk selamanya, dunia dan akhiratnya.

Akhirnya dengan berat hati dia melepaskan impiannya belajar ke negeri sakura, dengan menerima pinangan lelaki baik nyaris sempurna. Berusaha tuk ikhlas, walaupun terkadang sang orang tua merasa sayang kesempatan tersebut di buang pada akhirnya.

Bismillah, dia melangkah untuk menuju mahligai pernikahan. Dia katakan semuanya kepada calon suaminya bahwa dia memilih laki-laki tersebut untuk masa depannya. Tapi, sungguh mengejutkan jawaban sang pria, bahwa pria tersebut bersedia menemaninya untuk menuntut ilmu di negeri sakura.
Akhirnya mereka berdua bersama-sama tinggal di sana dengan bahagia.

Dari sini dapat saya tarik pelajaran, bahwa mengutamakan orang tua adalah hal yang wajib kita lakukan asalkan itu tidak mengandung keburukan. Kelak segala sesuatu yang tidak mengenakkan akan digantikan dengan sesuatu yang membahagiakan. Yang kedua yaitu jalankan perintah Allah dulu. Jika datang seorang pria sholih untuk meminang kita, jangan kita tolak jika tidak ingin menimbulkan fitnah. Akhirnya Allah memberikan hadiah yang sungguh luar biasa. Wallahu'alam.

Senin, 12 Juni 2017

Wisata "Blusukan Kampung" di Surabaya

Juni 12, 2017 0 Comments
Bismillah...

Umumnya kita pergi traveling yaitu ingin menikmati pemandangan alam yang ada di suatu tempat, entah itu berupa laut, pegunungan, pantai, atau wisata alam lainnya. Bagaimana dengan kota besar sepeti Surabaya dimana wisata alamnya bisa dibilang minim? Apakah Surabaya bisa dijadikan destinasi wisata juga? Saya jawab pasti bisa.

Destinasi wisata di Surabaya bukan pesona alam yang indah, melainkan tentang Wisata Kampung. Mungkin di lokasi lain yang namanya kampung itu tampak seperti sesuatu yang sepele, tidak istimewa, malah terkadang cenderung ke arah kumuh. Lain dengan Surabaya, "kampung" benar-benar dilestarikan keberadaannya oleh Pemerintah setempat. Kampung-kampung di Surabaya sangat dipelihara oleh pemerintah, bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga tentang pemberdayaan warganya. Hasilnya kampung-kampung tersebut menjadi unggul dan layak dijadikan tujuan traveling teman-teman. Berikut Kampung yang bisa teman-teman kunjungi jika berada di Surabaya:

  1. Kampung Lawas Maspati, terletak di jalan Maspati. Di sana teman-teman akan mendapati jejak-jejak sejarah kota Surabaya, seperti kediaman Raden Soemomiharjo (tokoh Keraton Surakarta), bekas sekolah Ongko Loro (sekolah desa jaman pendudukan Belanda), pabrik roti H. Iskak yang menjadi dapur umum ketika pertempuran 10 November 1945 terjadi, dan masih banyak bangunan bersejarah lainnya yang terdapat di kampung Maspati. 
    sumber: sindonews
  2. Kampung Tempe, yang terletak di kawasan Tenggilis Kauman. Pemerintah memberdayakan warga setempat untuk memproduksi tempe dan aneka olahan tempe. Ketika pertama kali masuk, kita akan disuguhi muran tentang kampung tempe di dinding rumah warga.
    sumber:kampungtempe-tenggilis.blogspot.com
  3. Kampung Lontong, yang terletak di kawasan Kupang Krajan. Di sinilah pusat pembuatan lontong yang tersebar di seluruh kota Surabaya. Dalam sehari produksi bisa mencapai 10-15 ton beras. Selama Lontong Balap maupun Rujak Cingur masih laris di Surabaya, maka kampung lontong ini tidak akan pernah berhenti berproduksi.
    sumber: tempo.co
  4. Kampung Kenjeran. Lokasinya terletak di tepi pantai Kenjeran. KArena dekat dengan pantai dan laut, maka mayoritas penduduk di sana bekerja sebagai pengolah hasil laut, seperti rambak terung, teripang, kerupuk ikan, dan sebagainya. Di Kenjeran ini juga terdapat Jembatan Suroboyo yang menyuguhkan pemandangan air mancur di tengahnya. Kini Kampung Kenjeran muncul dengan wujud baru dan lebih segar serta tidak tidak terlihat kumuh lagi. 
    flickr.com
    joglosemar.co

  5. Gang Dolly. Eits, jangan negative thingking dulu. Kampung Dolly kini sudah bertransformasi ke arah yang lebih baik. Pemerintah kota Surabaya sudah menyiapkan beberapa titik yang layak dijadikan tempat wisata, seperti adanya mural, kesenian, hingga wisata kuliner.
    sumber: travel.dream.co.id
  6. Kampung Mangrove. Disini bukan hanya disuguhi tentang keindahan hutan mangrove saja, tetapi juga pengolahan mangrove, seperti pembuatan batik dari pewarna buah mangrove.
    sumber: www.dindahnurma.com
  7. Kampung Morokrembangan, terletak di sebelah timur Kalianak. Selain penghasil rajungan terbesar di Surabaya, di kampung Morokrembangan ini juga terdapat pusat produksi tas yang dimulai tahun 1978. Terdapat 68 perajin yang memproduksi tas di daerah tersebut, tersebar di RW IV, V, dan VI Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya.
    sumber: kartarmorokrembangan.blogspot.co.id
Sebenarnya masih banyak destinasi wisata kampung di Surabaya, seperti Kampung Keputih, Kampung Wonorejo, Kampung Grudo, Kampung Guningsari, dan sebagainya. Diantara kampung-kampung tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Penasaran kan? Ayo, blusukan kampung Suroboyo, Rek!







Mengatasi Bacaan yang Membosankan (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day5)

Juni 12, 2017 0 Comments
Bismillah..

Kali ini saya belajar untuk mengendalikan rasa bosan saya terhadap buku bacaan yang saya bacakan untuk anak-anak. Untuk yang kesekian kalinya anak-anak ingin dibacakan buku cerita bergambar yang bertemakan hujan. "Ah... Umi bosan nak...", pikir saya. Oke lah.. Kita lanjut. Toh dalam tantangan ini bukan untuk anak-anak saja tetapi untuk saya juga. Jarus semangat agar nantinya anak-anak cinta membaca.

Bismillah.. Awalnya saya malas, mau cerita model bagaimana lagi kan isinya juga sama seperti sebelumnya. Akhirnya saya berimprovisasi. Cerita saya bumbui sedikit dengan tambahan alur dan dialog. Selain itu saya bercerita dengan menggunakan mimik wajah dan suara yang berbeda-beda setiap tokohnya. Alhamdulillah ternyata anak-anak lebih antusias.

Dari sini saya dapat mberikan sedikit tips supaya cerita kita tak membosankan walaupun buku yang kita baca tak sama. Tipsnya antara lain:
1. Beri bumbu pada cerita sehingga terdengar ada yang berbeda walaupun inti ceritanya sama.
2. Sampaikan dengan memainkan berbagai peran. Peran yang berbeda bisa ditandai dari ekspresi wajah kita yang berbeda setiap memerankan suatu tokoh begitu juga warna suara.
3. Selingi dengan bernyanyi sesuai dengan isi buku yang disampaikan. Karena bercerita tentang hujan jadi saya bernyanyi Tik-Tik Bunyi Hujan.
4. Karena cerita yang disampaikan sama seperti sebelumnya, ajak anak ikut bercerita juga dengan menanyakan selanjutnya bagaimana alurnya.



Demikian rangkuman tantangan hari ini


Minggu, 11 Juni 2017

Wahai Pemuda di Depan Rumah

Juni 11, 2017 0 Comments
Wahai Pemuda..
Sungguh, banyak kau siakan hidupmu,
Kau buang waktumu,
dan kau abaikan cinta orang tuamu

Siang malam kau gunakan tuk hal yang tak berguna
Berkumpul dengan kawan hanya tuk bersenang-senang
Kewajiban agama kau tinggalkan
Nyanyian-nyanyian sampah setiap saat kau dendangkan
Sehingga mulutmu kering akan ucapan kebaikan

Wahai pemuda...
Kau bilang kau jatuh cinta
Cinta kepada seorang wanita
Tapi sungguh, bukan cinta itu namanya
Melainkan hanya nafsu belaka
Kau manfaatkan kelemahannya
Untuk kau nikmati keelokan tubuhnya

Wahai Pemuda...
Sesungguhnya peradaban ini ada di genggamanmu
Kelak kau kan menjadi orang tua
yang memberi teladan dan juga doa
Kelak kewajiban mendidik ada di tanganmu
Mengajarkan kebaikan dan kewajiban kita kepadaNya

Wahai pemuda...
Jangan lagi kau siakan hidupmu
Kembalilah ke rumahmu
Sayangi orang tuamu dan seraya meminta doa mereka agar kau menjadi orang berguna
Ubah dirimu dan lingkunganmu
Agar membawa manfaat dan ramhat dariNya
Karena sesungguhnya hidup tak akan lama
Terlebih kita tak tahu kapan akan berpulang kepadaNya


*Terinspirasi dari segerombolan anak muda yang bergadang sepanjam malam di warung kopi sebelah rumah

Malas Membaca(kan) itu Penyakit (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day4)

Juni 11, 2017 0 Comments
Bismillah

Tak terasa sudah masuk ke hari ke-4. Sang fighter masih semangat dibacakan buku. Walaupun fighter1 sempat demam, tapi dia tidak menolak ketika ditawari membaca.

Hari ini sempat merasakan malas melanda. Puasa menahan dahaga, badan lelah karena seharian bejibaku dengan urusan rumah tangga, pekerjaan yang tak kunjung sempurna, ditambah anak-anak yang suka iseng mencari perkara. Rasanya ingin istirahat dan malas membacakan buku untuk anak-anak. Astaghfirulloh... Tak boleh "sambat", harus tetap semangat.

Malam harinya setelah tenaga kembali terkumpul saatnya mengajak anak-anak berkumpul, kita kembali melingkar membacakan buku yang sama seperti sebelumnya atas permintaan anak-anak tercinta.

Buku dengan judul "Bermain Hujan, Yuk!" sepertinya sudah menjadi favorit untuk dibacakan. Sampai-sampai fighter1 hafal jalan ceritanya, nama tokonya, dan binatang apa saja yang ada dalam cerita tersebut.

Pembacaan buku pertama selesai. Kemudian saya menawarkan untuk membacakan buku berikutnya yaitu tentang cerita rakyat. Agak susah ternyata bercerita ke balita tanpa gambar yang bisa mewakilkan peristiwa. Akhirnya banyak yang diskip, namun esensinya tetap saya baca dan utarakan ke anak-anak.


Setelah selesai membaca buku akhirnya kami menempel daun-daun literasi mewarnai pohon yang gersang. Akhirnya mereka senang.


Sabtu, 10 Juni 2017

Semangat Membaca, Nak.. (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day3)

Juni 10, 2017 0 Comments
Bismillah...

"Mi, kepalaku pusing." Kata Asyraf (fighter1) kepada saya. Tiba-tiba saya pegang kepalanya ternyata demam. Sedih karena dia agak lemas. Walaupun sakit ternyata dia tetap semangat, Alhamdulillah.
Semangat untuk main, semangat membaca lagi. Walaupun buku yang dibaca sama seperti sebelumnya.


Kali ini mereka (fighter1 dan fighter2) meminta untuk membacakan buku yang sama, yaitu yang bertemakan hujan. Entahlah, mungkin mereka suka cara penyampain saya atau mereka tertarik karena mengenal binatang-binatang baru yang ada di dalam cerita tersebut.

Malam hari, Asyraf demam lagi. Diluar dugaan, saya kira dia akan lemas dan tidak bersemangat, ternyata dia masih bersemangat untuk membaca (dibacakan, red) buku cerita. Sekali lagi, buku yang diminta sama. Kemudian saya menawarkan buku lainnya, yaitu seri Muhammad Teladanku. Ternyata mereka hanya tertarik dari gambarnya saja (kebetulan di dalamnya ada gambar gajah). Okelah, sedikit demi sedikit saya bercerita, walaupun tak urut dan hanya berdasarkan ketertarikan mereka pada gambarnya saja.




Dari sini saya dapat menyimpulkan bahwa meraka masih ada di Tahapan Fantasi (Magical Stage). Ternyata masih jauh tahapan yang harus ditempuh. Bismillah, semoga masih semangat dan semakin antusias. Tak apa dia berada tahapan tersebut, mungkin mereka masih mengasah kemampuan mendengarnya dan menambah kosakatanya.

Surabaya, Kau Membuatku Lapar

Juni 10, 2017 0 Comments
Asli Surabaya? Sudah coba kuliner di bawah ini belum? Saya saja yang lahir di Surabaya dan beranak-pinak di Surabaya baru mencoba makanan ini setelah menikah. Memang makanan apa sih?


1. KARAK SATE

Awal menikah ibu mertua menawari makanan satu ini. Apa? Karak sate? Karak=nasi kemarin yang dijemur untuk dikeringkan. Sate=daging yang ditusuk kemudian dibakar. 

Ternyata berbeda dari apa yang saya bayangkan. Karak sate semacam makanan yang isinya nasi ketan hitam sebagai pengganti nasi dari beras putih dimakan dengan sate usus sapi yang dibumbui dengan bumbu rujak yang dibakar kemudia diberi taburan kelapa parut dan bubuk kedelai. 

Aneh ya? Sepintas memang terlihat aneh, tapi begitu dimakan.. MasyaAllah enak, apalagi dimakan selagi panas. 

Masalah harga insyaAllah terjangkau. Satu bungkus seharga Rp. 10.000 kurang lebih. Kalau di kampung suami (Botoputih), penjual karak sate hanya ada di hari rabu atau minggu pagi. Kalau di tempat lain di sekitaran Ampel saya kurang paham. 




2. GULE KACANG HIJAU + ROTI MARYAM

Saya baru tau kalau ada makanan ini setelah menikah. Awalnya sama keluarga suami diajak kuliner pagi di jalan Mas Mansyur. Makanan yang dimakan adalah gule. Awalnya saya pikir seperti kebanyakan gulenya pakai kuah santan dari daging kambing. Ternyata gulenya istimewa, beda dari yang lainnya kalau menurut saya. Gulenya memakai daging sapi dan dimasak dengan tambahan kacang hijau. Jadi kalau makan serasa makan kolak daging gitu tapi versi gurih dan pedas. Memakannya pun tidak menggunakan nasi, tapi dengan lontong atau roti maryam, iya roti maryam yang biasa teman-teman makan dengan coklat atau gula. 

Sayangnya lambung saya sedikit sensitif sama makanan ini jadi jarang makan walau sebenarnya rasanya enak.

Masalah harga cukup terjangkau. Kurang lebih dengan harga Rp. 16.000 sudah dapat seporsi gule kacang hijau + lontong/roti maryam.



3. SEGO MEDURO (NASI MADURA) 

Ada yang bilang kalau tiada masakan di dunia ini seenak Nasi Madura. Sebenarnya lauk Nasi Madura sederhana sekali hanya terdiri sari nasi putih, sambal bawang, bihun, serundeng (kadang ada kadang tidak), dan lauk. Launya bermacam-macam, mulai dari telur, ikan tongkol, babat (jerohan), empal daging, ataupun cumi hitam. Yang membuat spesial adalah bumbunya yang meresap dan sambalnya yang mantab.

Nasi Madura banyak sekali dijual di daerah sekitar ampel yang pastinya penjualnya adalah orang asli Madura. Mengenai harga bervariasi tergantung lauk yang dipesan, mulai dari harga Rp. 7000 per porsi sampai Rp. 20.000.


4. KRENGSENGAN BEBEK NAILA

Sebetulnya Surabaya kaya akan olahan bebek, mulai dari bebek goreng, bebek bumbu hitam, sampai bebek mozarella. Kali ini yang akan saya bahas adalah krengsengan bebek.

Terletak di jalan Pegirian, Bebek Naila ini menyajikan menu bebek krengsengan. Karena rasa dan harganya terjangkau Bebek Naila ini sering sangat ramai baik perorangan maupun rombongan wisatawan dari Ampel. Intinya walaupun hanya kaki lima di pinggir jalan dan tampilannya hanya nasi+lauk krengsengan bebek+sambel tanpa lalapan tapi rasanya nikmat. Jangan lihat dari tampilannya,coba saja rasakan kelezatannya.

Buat semua yang merasa sudah tinggal di Surabaya, rasanya belum jadi "arek Suroboyo" kalau belum makan makanan di atas. Dan buat yang hobi wisata kuliner, kurang afdol lah kalau belum mencoba makanan di atas.

Jumat, 09 Juni 2017

Mulailah Membaca, Nak! (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day2)

Juni 09, 2017 0 Comments
Chalenge day #2
Bismillah..

Setelah membuat pohon literasi kemarin, hari ini harus diputuskan akan memilih buku apa yang harus dibaca bersam-sama. Maklum, anak-anak belum bisa membaca, jadi saya yang harus membacakan isi bukunya.

Kemarin anak-anak sempat mengambil buku apapun yang menurut mereka covernya eyecathcing, warna-warni, dan lucu. Ternyata beberapa buku berisi tentang buku parenting untuk orang tua, jadi sementara disisihkan untuk mereka dan saya yang akan baca. Akhirnya terpilihlah buku yang pas untuk mereka selain buku bantal untuk Fighter3 (Shafiyah), yaitu buku cerita bergambar dan buku Muhammad Teladanku. Sementara ini buku itu dulu yang terpilih, setelah habis nanti akan kita pilih lagi ya, Nak?!

Hari pertama membaca buku, alhamdulillah mereka sangat antusias, senang, dan curious. Karena saya akan menyampaikan isi buku untuk anak-anak balita yang belum bisa membaca, maka suara, intonasi, dan mimik wajah harus disetting terlebih dahulu (eaaa... mau main sinetron, Bu??). Serius ini, jadi harus benar-benar bisa menghayati supaya mereka ketagihan dibacakan cerita.

Hari ini, pertama kali saya membacakan buku pagi hari sekitar pukul 10.00. Alhamdulillah bukan saya yang meminta, mereka yang minta dibacakan. Saya bacakan sesuai dengan yang saya bicarakan di atas, harus bisa berakting. Buku yang ingin dibacakan 2 sekaligus, buku cerita bergambar tentang hujan dan MuTe. Alhamdulillah sukses walaupun sempat terhambat karena urusan pekerjaan saya.

Tiba-tiba malam sebelum tidur mereka minta dibacakan lagi tapi buku yang sama yaitu tentang hujan. Mereka antusias karena di dalam buku tersebut berisi gambar binatang-binatang yang belum mereka lihat sebelumnya seperti siput dan berang-berang. Supaya merasuk hasilnya saya tunjukkan melalui video gambar binatang tersebut secara langsung biar gak penasaran.

Dari tantangan di hari ke-2 ini saya mendapat pelajaran, bahwa mengajak anak balita yang belum bisa membaca untuk cinta membaca bukan hal yang mudah. Cerita yang akan kita bawakan bukan hanya sekedar membaca tapi juga harus bisa berakting, iya berakting sambil mengeluarkan suara-suara yang berbeda dan menunjukkan mimik wajah yang tak biasa sehingga mereka mengerti, paham, dan ingin mengulanginya lagi.



Sekian tantangan di hari ke-2 ini. Untuk pohon literasi daunnya akan ditempel besok ketika anak-anak sudah bangun.

Kamis, 08 Juni 2017

Tantangan Cinta Membaca (Tantangan Bunda Sayang Level 5 #day1)

Juni 08, 2017 0 Comments
Chalenge day #1
Bismillah..

Terkadang keterbiasaan muncul karena terpaksa. Sama dengan sholat, awalnya dulu kita disuruh, setelah baligh kita dipaksa, akhirnya jadi biasa dan berbuah jadi kebutuhan. Begitupun dengan membaca. Perlahan-lahan kita kenalkan, kita ajarkan, sedikit kita paksakan, kemudian akan menjadi kebiasaan dan berakhir pada kebutuhan.

Seperti yang saya tuliskan pada tulisan sebelumnya, membiasakan anak untuk cinta baca dan membutuhkan membaca bukan hal yang mudah sekaligus instan, perlu proses, perlahan-lahan sambil menikmati suka dukanya. Dengan membawahi tiga anak berbeda usia, berbeda kemampuan, dan berbeda karakter, bismillah, saya akan mulai mengajak mereka untuk mencintai membaca. Sebenarnya tantangan ini bukan hanya untuk anak-anak saja, tetapi juga untuk umi dan abinya.


"Sesungguhnya kegiatan menulis seperti menuang air dalam teko. Supaya air yang dituang tidak habis, maka teruslah mengisi, mengisinya dengan cara membaca. Munilis adalah OUTPUT, sedangkan INPUTNYA adalah membaca"
@lailie.anwar



My Fighters
Kali ini saya akan menyebut mereka dengan sebutan fighter. Fighter1 bernama Asyraf yang berusia 5 tahun kurang 2 bulan. Fighter2 bernama Fadhil usia 3 tahun kurang 3 minggu. dan fighter3 bernama Shafiyah berusia 5 bulan 2 minggu. Karena berbeda usia dan pastinya kemampuan, maka saya harus ekstra kerja keras mengenalkan mereka tentang kegiatan membaca. Berikut adalah analisa kemampuan mereka dalam hal berbahasa berdasarkan usia dan pencapaian saat ini.


Dari pencapaian ini saya dapat menentukan bacaan seperti apa yang sesuai untuk usia mereka masing-masing.

Preparation
Seperti yang lainnya, sebelum memulai tantangan perlu persiapan menjalankannya. Karena tantangan ini menggunakan pohon literasi sebagai tanda dan "reward" bagi anak-anak yang sudah menghabiskan buku bacaannya, maka hal pertama yang harus dikerjakan yaitu membuat pohonnya. Pohonnya saya buat suka-suka saya, maksudnya saya sesuaikan dengan kemampuan dan kesukaan saya. Karena saya hobby ngutak-atik grafis, maka saya buat di corel dan saya cetak. Kemudian saya tempelkan di dinding tepat di sebelah tempat saya sholat (maksudnya biar saya selalu ingat kalau ada tantangan).

Selain pohon literasi, saya juga mengajak fighters untuk memilih sendiri buku yang akan mereka baca. Khusus untuk fighter3 saya akan memberi buku bantal supaya bisa dipegang sekaligus aman untuk anak seusianya.
Ini pohon Saya yang Masih Gersang

Proses Pembuatan. Ternyata mereka belum bisa konsentrasi karena masih ada yang ingin mewarnai. Mungkin saya mengambil waktu yang kurang tepat.
Proses Pemilihan Buku

Demikian tahap persiapan kali ini. Bismillah semoga besok bisa dimulai tantangannya.









Rabu, 07 Juni 2017

Tahapan Anak Cinta Membaca

Juni 07, 2017 0 Comments
Bismillah...

Seperti penjelasan seblumnya, ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan supaya anak nantinya cinta menulis. Sebenarnya tulisan ini juga berlaku untuk saya sebagai orang tua, yang kadang malas membaca apalagi malas menulis. Sesungguhnya kegiatan menulis seperti menuang air dari teko, oleh karena itu teko harus terus terisi dengan air. Bagaimana cara mengisi tekonya? Yaitu dengan banyak-banyak membaca.

Tahapan yang paling penting yang harus dilalui adalah tahapan membaca. Dalam hal ini membaca membuat daya imajinasi anak berkembang dan meningkatkan kosakata sang anak. Tahapan ini saya resume dari materi kuliah di kelas Bunda Sayang IIP, meliputi:

1. Tahapan Fantasi (magical stage)
 PAda tahapan ini anak mulai mengenal buku, mulai membolak-balikan buku bahkan mulai membawa buku kesayangannya.

2. Tahap Pembentukan Konsep Diri Membaca (Self Concept Stage)
Pada tahapan ini anak sudah mulai memandang dirinya sebagai pembaca, sudah mulai melibatkan diri dalam membaca buku atau hanya sekedar berpura-pura membaca buku.

3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)
Pada tahapan ini anak sudah dapat menemukan kata yang dia kenal dan dapat mengungkapkan kata-kata yang memiliki makna sama dengan dirinya, dapat mengulang kembali cerita yang dia baca, serta sudah mengenal abjad.

4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take Off Reader Stage)
Anak sudah mulai tertarik pada bacaan dan mengenal tanda-tanda pada lingkungan serta tertarik membaca barang-barang yang ada di lingkungan sekitarnya, seperti kotak susu, kemasan sabun, dan sebagainya.

5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stages)
Tahapan ini anak sudah mulai membaca berbagai jenis buku secara bebas, sudah bisa mengerti dari apa yang dia baca. Bahan-bahan bacaan yang berhubungan langsung dengan pengalaman anak semakin mudah dipahami oleh sang anak.

Demikian tulisan rangkuman ini saya buat, supaya saya lebih dalam mengerti karena menuliskannya kembali dan supaya pembaca juga mendapat banyak manfaat.

Selasa, 06 Juni 2017

Me Time

Juni 06, 2017 0 Comments
Bismillah..

Sudah pernah dengar kata me time? Pasti pernah, apalagi yang sudah berstatus emak-emak. Me time sangat dibutuhkan oleh ibu rumah tangga. Bukan hanya untuk istirahat fisik dari rutinitas rumah tangga tetapi juga untuk memulihkan kembali semangat yang sempat menurun, atau merecharge semangat sehingga relax dan segar kembali.

Alhamdulillah saya bertemu dengan ibu-ibu yang me time-nya berkualitas. Bukan hanya melulu tentang jalan-jalan (apalagi sampai ke luar negeri), belanja baju baru, atau wisata kuliner mahal, tetapi lebih merecharge batin kita supaya lebih lurus niat kita, lebih baik performa kita sebagai ibu rumah tangga dalam mengurus anak-anak dan suami. Me time yang mereka lakukan kebanyakan melakukan banyak ibadah, seperti sujud yang panjang dalam sholat, sholat yang khusuk tanpa gangguan, bisa tilawah Al Qur'an, bisa menangis 'sekencang-kencangnya' mengadu pada Allah Yang Maha Kuasa.

Betemu dengan mereka menjadikan saya sadar, dekat denganNya melalui ibadah dan berdoa membuat hati menjadi tenang dan relax kembali pikiran. Jadi, yang namanya me time tidak harus mahal, tidak harus jauh, cukup banyak mengingatNya dan mensyukuri nikmatnya bisa menjadi me time yang berkualitas.

Senin, 05 Juni 2017

Tahapan Anak Cinta Menulis

Juni 05, 2017 0 Comments
Bismillah...

Banyak dari teman-teman yang sudah sukses sebagai enterpreneur memiliki dua kemampuan, yaitu kemampuan menulis dan membaca. Mengapa, dengan dua keahlian tersebut kita bisa mempengaruhi orang, mengajak orang, bahkan dipercaya oleh orang lain terutama yang berhubungan dengan bisnis yang dijalani.

Alhamdulillah saya mendapat ilmu baru dari IIP tentang menstimulasi anak suka membaca yang nantinya diharapkan bisa memicu anak memiliki ketrampilan berbicara dan menulis.

Sebelum menstimulasi kemampuan berbicara dan menulisnya, perlu kita ketahui terlebih dahulu tahapan yang harus dilalui, antara lain:
  1. Keterampilan mendengarkan ( listening skills)
  2. Ketrampilan Berbicara ( speaking skills)
  3. Ketrampilan Membaca ( reading skills)
  4. Ketrampilan Menulis ( writing skills)
Bisa dibilang tahapan di atas berurutan. Jika sang anak bisa mendengarkan (menyimak) komunikasi prang dewasa di sekitarnya pasti bisa berbicara dengan baik. 

"Mendengarkan dan berbicara adalah tahap yang sering dilewatkan orangtua dalam menstimulasi anak-anaknya agar suka membaca. Sehingga hal ini mengakibatkan anak yang BISA MEMBACA, belum tentu terampil  mendengarkan dan berbicara dengan baik dalam kehidupan sehari-harinya.

1. Tahap Mendengarkan
- Sering-seringlah berkomunikasi dengan anak sejak dini, yaitu sejak mereka dalam kandungan.
- Buat forum keluarga sehingga anak mendapak kesempatan mendengarkan ragam komunikasi antar orang dewasa di sekitarnya
- Setelkan berbagai lagu anak, cerita anak yang bisa melatih ketrampilan mendengar mereka.
- Bacakan buku-buku anak dengan suara yang keras agar anak – anak bisa melihat gambar dan telinganya bekerja untuk mendengarkan maksud gambar tersebut.
- Sering-seringlah mendongeng/membacakan buku sebelum anak-anak tidur. 

2. Tahap Berbicara
- Sering-seringlah mendengarkan anak berbicara
- Jadilah pendengar yang biak bagi anak-anak
- Membuat simulasi atau bermain peran dengan anak-anak sehingga anak-anak banyak berbicara
- Ajaklah anak bersilaturrahim sehingga kemampuan mendengar dan berbicaranya terasah.

3. Tahap Membaca
- Tempelkan tulisan disertai gambar yang besar di sekitar tempat yang sering disinggahi anak-anak
- Tempelkan tulisan pada benda yang ada, seperti menempelkan tulisan "televisi" pada televisi
- Buatlah acara bersama yang seru
- Ajaklah anak-anak ke toko buku atau perpustakaan
- Rekamlah suara anak yang sedang membaca
- dan masih banyak lagi

4. Tahap Menulis
- Dengan memberikan stimulus seperti menyiapkan bidang di dinding untuk dicoret-coret oleh anak, membuat diary keluarga dimana sang anak boleh berkontribusi untuk mengisinya, dan sebagainya.

Demikian tahapan bisa dicoba agar anak cinta membaca, berbicara, dan menulis.

Sumber: Resume Materi Bunda Sayang IIP

      Minggu, 04 Juni 2017

      11 Tips Memilih Lokasi

      Juni 04, 2017 0 Comments
      Bismillah...

      Anda ingin membangun rumah? atau bingung mau mencari tempat yang bagus seperti apa? ini nih saya berikan sedikit tipsnya. Tips ini saya ambil dari materi kuliah saya dulu sewaktu masih kuliah di arsitektur. Teori ini sampai sekarang masih saya gunakan sebagai acuan dalam membuat desain. Teorinya lebih dikenal dengan Site Analysis yang dirumuskan oleh Edward T. White.

      Ada sebelas tips yang akan saya bahas untuk mendapatkan lahan hunian yang bagus dan menguntungkan, antara lain:

      1. Lokasi. Ini pasti yang dilihat pertama kali. Lokasi ini terkait dengan ekonomi, apakan daerah tersebut menguntungkan? Dekat dengan pusat ekonomi?
      2. Penguasaan/Pembebasan Lahan. Ini terkait dengan legalitas pembebasan lahan. Apakah lahan yang kita incar masih dikuasai pihak lain. Kalau iya apakah nanti pembebasannya mudah?
      3. Biaya. Bukan saja mengenai harga lahan yang akan kita akuisisi, tetapi lebih kepada biaya dalam pematangan lahannya. Contohnya seperti lahan berawa akan lebih mahal pematangannya dibandinkan dengan lahan bekas perkebunan.
      4. Peruntukan. Nah, ini yang kadang kita lupa. Sebenarnya kita mau beli lahan untuk apa sih? untuk rumah tinggal kah? Untuk usaha kah? 
      5. Ukuran. Ingat ya, sebelum mulai membeli apalagi membangun, pastikan dulu ukuran lahannya. Apakah sesuai dengan sertifikat? Saya dulu pernah medesain rumah tinggal. Kelihatannya sepele, hanya rumah tinggal, namun kenyataannya saya salah mengikur luasan dan bentuknya. Ternyata bentuknya tidak sesuai dengan sertifikatnya. Akhirnya saya desain ulang semuanya.
      6. Bentuk. hampir sama seperti ukuran, pastikan dulu bentuk lahannya. Bentuk lahan yang asimetris biasanya memiliki tantangan tersendiri dalam mendesain, apalagi kalau bentuknya sudah tak beraturan. Bentuk lahan yang tak beraturan ini bisa berdampak pada luas lahan yang bisa dibangun.
      7. Kesatuan. Maksudnya, apakah lahan yang akan kita eksekusi tersebut dipisahkan oleh jalan, oleh saluran, atau yang lainnya? Karena pastinya akan menghambat pembangunan.
      8. Karakteristik Fisik. Karakteristik fisik ini berhubungan dengan penampakan lahan, apakah lahannya berkontur, berbukit, atau landai? Semua harus dicermati supaya ketika membangun nanti kita tidak menghabiskan banyak biaya.
      9. Jalan dan Aksesibilitas. Usahakan jaringan jalan lancar dan maksimal sesuai kebutuhan kita.
      10. Ketampakan. Maksudnya apakah lahan kita tertutupi oleh objek lain, semisal papan bilboard, bangunan tinggi lainnya, dan sebagainya.
      11. Guna Lahan. Ini berkaitan dengan peraturan dari pemerintah setempat. Sebelum memulai membangun, kita perlu menyesuaikan guna lahan yang kita beli peruntukannya apa dengan tujuan kita membelinya. Jangan sampai lahan untuk kawasan industri kita beli dan kita jadikan perumahan, no, bukan seperti itu. Bagaimana kita tahu peruntukan lahan? Kita bisa mencari info di pemerintah kota setempat yang dikenal dengan RTBL (bisa di search di google).

      Demikian tips dari saya. Semoga sebelas tips di atas bisa membantu dalam pencarian lahan yang sesuai dengan kebutuhan kita. Ingat, sebelum memutuskan untuk membeli dan membangun, gali informasi sedalam-dalamnya tentang lahan tersebut. Terima kasih karena sudah membaca.

      Sabtu, 03 Juni 2017

      Pancasila untuk Anakku

      Juni 03, 2017 0 Comments
      Bismillah..

      Nak, sekarang ini banyak sekali orang yang mengaku cinta Pancasila namun ternyata hanya simbol saja. Pancasila yang dicintai semata-mata hanya seligan yang ikut tren kekinian.
      Nak, mencintai Pancasila bukan sekedar menghafal isinya saja, tetapi juga mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya.

      1. Sila pertama yang berisikan Ketuhanan Yang Maha Esa. Banyak orang yang mengaku Pancasilais namun sila pertama diabaikan begitu saja. Tuhan disekutukan dengan hingar-bingar dunia. Perintah tuhan tak diindahkan dengan alasan tak mencerminkan persatuan umat beragama.
      Ingat nak, kita memang satu Indonesia, tapi mematuhi perintah agama itu adalah yabg utama

      2. Sila berikutnya yang berisi tentang kemanusiaan yang adil dan beradab. Bagaimana kita bersikap memanusiakan manusia sedang diantara kita saja saling menghina, mencaci, memusuhi, bahkan saling benci. Hanya karena mengingatkan untuk saling taqwa sudah dilabeli tidak menghormati hak asasi.

      3. Sila berikutnya adalah persatuan Indonesia. Sekarang kita sudah terpecah belah, mudah tersulut api amarah.

      4. Sila keempat ini yang paling panjang isinya namun berisikan ciri khas bangsa, yaitu bermusyawarah. Tak boleh salibg memaksakan kehendak itu yang utama, dan apa yang dirmusyawarahkan bersama Harus bisa dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nak, ketahuilah semuanya itu sebenarnya sudah diajarkan oleh agama kita.

      5. Yang terakhir, keadilan bagi seluruh rakyat. Nayatanya masih banyak yang haknya tak diberikan, nak. Masih banyak kesenjangan dalam hidup di negeri ini. Yang kaya mendapat perlakuan istimewa, yang miskin malah malah tak memdapt haknya.

      Asal kau tahu, nak, sesungguhnya itu sudah dirumuskan dalam agama kita. Mengakui tuhan yang satu, persatuan antar umat, musyawarah dan masih banyak lagi.

      Nak, pancasila bukan untuk di hafal melainkan untuk diaplikasika. Jangan latah untuk pura-pura cinta.

      Kamis, 01 Juni 2017

      Lisan Bertuah

      Juni 01, 2017 0 Comments

      Ibu-ibu di sini pernah marah sama anaknya?  Saya yakin pasti pernah. Kalau marah tak sampai mengucapkan kata-kata buruk kan? Seperti menghina, menyebut sang anak dengan sebutan tak pantas, atau mendoakan sesuatu yang buruk. Semoga tidak ya. Karena setiap ucapan dari lisan kita sebagai orang tua bisa menjadi doa.

      Saya pernah dengar cerita seorang kyai di Surabaya. Saat itu beliau pernah dalam posisi sebagai pemuda nakal, tak bisa diatur, bahkan suka mencuri. Alhamdulillah beliau punya orang tua yang baik, terutama ibu yang bijak. Setiap kali beliau membuat kegaduhan, orang tuanya selalu berdoa supaya beliau bisa berubah menjadi baik, diberi hidayah, dan bisa menjadi da'i yang berdakwah di jalan Allah. Alhamdulillah, doa tersebut Allah kabulkan dan kini beliau sudah memiliki pesantren sendiri.

      Mau contoh yang sebaliknya? Banyak..
      Sering saya menemui anak yang "menderita" karena ucapan orang tua. Ketika sang anak salah, orang tua malah membully sendiri anaknya dengan mengatai sang anak bo*oh, go*lok, atau ucapan sejenisnya. Akhirnya sang anak ya seperti itu, merasa dirinya buruk dan tak berarti malah sampai ada yang kejang-kejang mungkin kepikiran saat dimarahi.

      Bagaimanapun tingkah anak-anak kita, tetap rem mulut kita dan saring perkataan kita. Sehingga yang muncul bukan hal-hal buruk tapi sebuah doa dan harapan yang indah untuk masa depannya. Karena lisan orang tua itu bertuah bagi anak-anaknya.

      Follow Us @lailie.anwar